Gejala Umum yang Terjadi Pada Penderita Anxiety Disorder

Gejala Umum yang Terjadi Pada Penderita Anxiety Disorder

Gejala Umum yang Terjadi Pada Penderita Anxiety Disorder – Gangguan kecemasan (anxiety disorder) adalah gangguan mental yang ditandai mahjong dengan kecemasan atau ketakutan berlebih. Dalam tingkatan yang parah, kondisi ini bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Pada dasarnya, kecemasan berlebih ini terbagi menjadi beberapa jenis. Hal ini bergantung pada pemicu dan gejala apa yang dirasakan oleh pengidapnya. Ada 11 jenis gangguan kecemasan yang dijelaskan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th edition (DSM-5) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association.

Beberapa orang mungkin merasa cemas ketika dihadapkan dengan situasi yang membuat stres, seperti akan menghadapi ujian, wawancara kerja maupun pindah ke lingkungan yang baru. Cemas yang terjadi merupakan reaksi manusiawi yang sangat baik, bahkan diperlukan pada beberapa kondisi, agar kita bisa lebih fokus dan mempersiapkan solusi untuk kondisi yang memicu timbulnya stres. Anxiety disorder atau gangguan kecemasan merupakan salah satu kondisi terkait kesehatan mental yang paling sering terjadi. Meski demikian, hanya sedikit penderitanya yang mendapatkan pengobatan sesuai. Padahal, anxiety disorder sangat mungkin diatasi dengan pengobatan yang sesuai.

Gejala Anxiety Disorder

Meski cemas merupakan hal yang normal, bahkan diperlukan. Anda perlu waspada bila kecemasan yang terjadi sangat mengganggu atau makin parah seiring dengan berjalannya waktu, karena kondisi ini bisa saja merupakan gejala awal anxiety disorder. Gejala khas dari anxiety disorder adalah perasaan khawatir atau takut akan suatu situasi yang spesifik, misalnya takut mengalami serangan panik. Rasa takut ini sering kali tidak rasional dengan situasi dan usia penderitanya. Selain itu, beberapa gejala gangguan kecemasan yang perlu Anda kenali adalah sebagai berikut ini:

  • Tubuh gemetar
  • Berkeringat dingin
  • Jantung berdebar kencang (terkadang disertai nyeri dada, yang sering disalah artikan sebagai serangan jantung)
  • Merasa mual atau sakit perut
  • Napas menjadi lebih cepat, terengah-engah, atau sesak napas
  • Tubuh terasa lemas
  • Merasa gugup, gelisah atau tidak bisa tenang, dan tegang, serta lebih mudah marah
  • Merasa seolah-olah akan mengalami kemalangan atau malapetaka maupun akan berada dalam kondisi yang membahayakan
  • Kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan
  • Merespon kondisi yang memicu kecemasan secara berlebih atau tidak rasional, tetapi respon ini pun tidak bisa dikontrol oleh penderitanya
  • Mengalami gangguan tidur, baik jadi sulit tidur maupun tidak bisa tidur (insomnia)
  • Kecemasan telah menyebabkan gangguan dalam kehidupan penderitanya, bahkan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari

Beberapa gejala anxiety disorder akan dialami selama beberapa bulan. Bahkan, penderita gangguan kecemasan sering menghindari situasi yang bisa memicu rasa cemasnya sebagai bentuk pertahanan diri. Akibatnya, penderita anxiety disorder tidak dapat slot garansi kekalahan 100 menunjukkan potensinya dengan maksimal, atau tidak dapat beraktivitas maupun menjalin hubungan sosial dengan sesamanya.

Penanganan Anxiety Disorder

Sebelum memberikan penanganan dokter spesialis kedokteran jiwa akan terlebih dulu memastikan bahwa tidak ada masalah kesehatan (penyakit) yang memicu keluhan Anda. Setelah dipastikan bahwa Anda menderita gangguan kecemasan, barulah dokter akan memberikan penanganan yang sesuai. Penanganan anxiety disorder yang dilakukan oleh dokter bisa berupa psikoterapi, obat-obatan, maupun kombinasi keduanya, yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda. CBT (cognitive behavioral therapy) merupakan salah satu bentuk psikoterapi yang sering dilakukan. Sedangkan untuk obat-obatan, dokter akan meresepkan golongan obat penenang, antidepresan, dan beta-blockers (untuk meredakan keluhan jantung berdebar) sesuai dengan keluhkan yang dialami penderita anxiety disorder.

Faktor Risiko Anxiety Disorder

Beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih berisiko mengalami anxiety disorder, yaitu:

  • Pengalaman negatif yang menyebabkan stres atau trauma psikologis
  • Memiliki kepribadian yang cenderung pemalu atau sering dilarang maupun dibatasi ketika merespon suatu kondisi
  • Mengalami gangguan kepribadian
  • Efek samping obat atau zat tertentu, termasuk kafein dan narkoba
  • Penyakit tertentu, seperti gangguan irama jantung dan penyakit tiroid

Wanita diketahui lebih banyak mengalami anxiety disorder. Namun, hingga kini belum diketahui situs slot pasti penyebabnya. Hormon dianggap menjadi penyebab utama kondisi ini. Selain itu, kesenjangan gender pada beberapa budaya membuat wanita lebih sulit mendapatkan pertolongan medis yang maksimal dan membuat kecemasan makin parah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *